Tahu dan Tempe termasuk makanan paling populer di Indonesia. Selain sebagai teman makan nasi, juga nikmat diolah menjadi jajanan atau cemilan. Kenali jenis2nya dan juga cara memilih dan mengolahnya.
TAHU
Tahu bisa terbuat dari kacang kedelai atau kacang hijau. Yang dari kacang hijau biasanya lebih halus dan lunak. Jenis dan bentuknyapun beragam untuk membedakan cara masaknya.
# Tahu Cina
Tahu segi empat warna putih yang biasanya dijual dalam bungkusan kain putih halus. Lazimnya dibuat menjadi bakso tahu atau digoreng.
# Tahu Takwa (asal Kediri)
Berbentuk segi empat besar, pipih dan padat
Biasa sebagai 'teman' tumisan
# Tahu Kuning
Biasa disebut tahu Bandung dengan rasa gurih dan lezat. Biasa dimakan sebagai cemilan
# Tahu Goreng
Biasanya dijual sudah digoreng, ukurannya kecil dan agak kopong, umumnya dibuat tahu isi
# Tahu Sumedang
Rasanya gurih dan biasa dimakan sebagai cemilan dengan cabe rawit
# Tofu atau tahu sutra
Teksturnya amat lembut, biasanya digunakan untuk campuran masakan berkuah. Kemasannya dalam kantung plastik bening dan berbentuk mirip lontong. Ada pula di tempat berbentuk segi empat
TEMPE
Bentuk dan ukurannya bervariasi, ada yang segi tiga, segi empat, persegi panjang dalam ukuran kecil dan besar,
dibungkus daun atau plastik
Tempe ukuran kecil umumnya langsung digoreng, sedang yang besar diracik dulu sesuai masakannya.
Tempe ada yang terbuat dari kedelai kecil dan kedelai besar.
Untuk masakan se-hari2, sebaiknya menggunakan tempe dari kedelai kecil karena mudah dipotong dan dibentuk.
Tempe dari kedelai besar lebih cocok untuk digoreng sebagai lauk.
Yang masih termasuk keluarga tempe adalah
tempe mendoan dan tempe gembus
Agar tidak kecewa memilih tahu dan tempe,periksa warna dan kekenyalannya.
Tahu yang terlalu kenyal sebaiknya dihindari karena mungkin mengandung botax, zat pengawet yang berbahaya.
Sedang untuk tempe, yang dibungkus plastik lebih tahan lama
Tempe yang masih baru biasanya terasa hangaat di tanganTempe yang baik kedelainya utuh dan padat.
Hindari yang agak basah dan mudah 'patah'. Sayangnya tempe tidak dapat disimpan dalam waktu lama di lemari es. Biasanya bertahan 3-5 hari saja. Bila lebih lama, tempe jadi berbau 'sangit' dan hanya cocok untuk sayur lodeh atau tumisan.
Tahu dan tempe yang kadaluarsa biasanya lembek, berubah warna dan berbau asem
Khusus untuk tempe permukaannya akan ditumbuhi jamur.
Tahu yang tersisa sebaiknya disimpan dalam lemari es. Sebelumnya cemplungkan dulu dalam air mendidih beberapa saat, tunggu sampai dingin baru disimpan. Bila ingin menyimpan langsung, sebaiknya rendam tahu dalam wadah berisi air bersih
Mengolah tahu atau tempe, sebaiknya disesuaikan dengan masakan yang akan dibuat.
Untuk membuat tahu bacem pilih yang ukurannya tidak terlalu besar
Sedang untuk tempe bacem, pilih yang bentuk segitiga atau segi empat dalam kemasan daun pisang
TAHU
Tahu bisa terbuat dari kacang kedelai atau kacang hijau. Yang dari kacang hijau biasanya lebih halus dan lunak. Jenis dan bentuknyapun beragam untuk membedakan cara masaknya.
# Tahu Cina
Tahu segi empat warna putih yang biasanya dijual dalam bungkusan kain putih halus. Lazimnya dibuat menjadi bakso tahu atau digoreng.
# Tahu Takwa (asal Kediri)
Berbentuk segi empat besar, pipih dan padat
Biasa sebagai 'teman' tumisan
# Tahu Kuning
Biasa disebut tahu Bandung dengan rasa gurih dan lezat. Biasa dimakan sebagai cemilan
# Tahu Goreng
Biasanya dijual sudah digoreng, ukurannya kecil dan agak kopong, umumnya dibuat tahu isi
# Tahu Sumedang
Rasanya gurih dan biasa dimakan sebagai cemilan dengan cabe rawit
# Tofu atau tahu sutra
Teksturnya amat lembut, biasanya digunakan untuk campuran masakan berkuah. Kemasannya dalam kantung plastik bening dan berbentuk mirip lontong. Ada pula di tempat berbentuk segi empat
TEMPE
Bentuk dan ukurannya bervariasi, ada yang segi tiga, segi empat, persegi panjang dalam ukuran kecil dan besar,
dibungkus daun atau plastik
Tempe ukuran kecil umumnya langsung digoreng, sedang yang besar diracik dulu sesuai masakannya.
Tempe ada yang terbuat dari kedelai kecil dan kedelai besar.
Untuk masakan se-hari2, sebaiknya menggunakan tempe dari kedelai kecil karena mudah dipotong dan dibentuk.
Tempe dari kedelai besar lebih cocok untuk digoreng sebagai lauk.
Yang masih termasuk keluarga tempe adalah
tempe mendoan dan tempe gembus
Memilih dan Mengolah
Agar tidak kecewa memilih tahu dan tempe,periksa warna dan kekenyalannya.
Tahu yang terlalu kenyal sebaiknya dihindari karena mungkin mengandung botax, zat pengawet yang berbahaya.
Sedang untuk tempe, yang dibungkus plastik lebih tahan lama
Tempe yang masih baru biasanya terasa hangaat di tanganTempe yang baik kedelainya utuh dan padat.
Hindari yang agak basah dan mudah 'patah'. Sayangnya tempe tidak dapat disimpan dalam waktu lama di lemari es. Biasanya bertahan 3-5 hari saja. Bila lebih lama, tempe jadi berbau 'sangit' dan hanya cocok untuk sayur lodeh atau tumisan.
Tahu dan tempe yang kadaluarsa biasanya lembek, berubah warna dan berbau asem
Khusus untuk tempe permukaannya akan ditumbuhi jamur.
Tahu yang tersisa sebaiknya disimpan dalam lemari es. Sebelumnya cemplungkan dulu dalam air mendidih beberapa saat, tunggu sampai dingin baru disimpan. Bila ingin menyimpan langsung, sebaiknya rendam tahu dalam wadah berisi air bersih
Mengolah tahu atau tempe, sebaiknya disesuaikan dengan masakan yang akan dibuat.
Untuk membuat tahu bacem pilih yang ukurannya tidak terlalu besar
Sedang untuk tempe bacem, pilih yang bentuk segitiga atau segi empat dalam kemasan daun pisang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar